Sumselmerdeka.com-Palembang, Pembangunan pelabuhan samudera baru di Tanjung Carat, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), bakal molor satu bulan dari target awal pada November 2021.
Hal itu disampaikan Ekowati Retnaningsih, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemprov Sumsel.
“Tertunda ground breakingnya, tak jadi November ini karena Permenko Ekonomi nomor 7/2021 baru keluar 10 September lalu yang menyatakan bahwa Pelabuhan New Palembang Tanjung Carat masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Jika Permenko keluar Juli, sesuai jadwal ground breaking dilakukan bulan ini,”ujarnya saat di bincangi oleh awak media, Senin (01/11/2021).
Menurutnya, Keterlambatan Permenko itu membuat schedule ground breaking diperkirakan menjadi Desember karena untuk mempercepat pembangunan.
“Mudah-mudahan bisa di Desember, jangan sampai bulan januari 2022,” katanya.
Sementara itu Saat ini, proses pelaksanaan Tanjung Carat masih ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Saat ini masih proses tim terpadu di Kementerian LHK untuk alih fungsi lahannya, makanya Desember nanti Insya Allah baru ground breaking. Karena ini PSN, maka tahapannya akan lebih cepat,” tambahnya.
Untuk akses jalan ke Pelabuhan Tanjung Carat, pihaknya akan mengusulkan pembangunan Tol untuk juga masuk ke dalam PSN.
“Kita usulkan kembali jalan tol Palembang-Tanjung Carat, agar aksesnya semakin mudah. Tapi, untuk tahun depan jalan kesana akan dibangun oleh PUPR, bukan jalan tol tapi jalan umum. Tahun depan akses jalannya sudah mulai dibangun,” katanya.
Untuk di ketahui,Pelabuhan Tanjung Carat akan menjadi pelabuhan ekspor Sumsel menggantikan pelabuhan sungai Boom Baru di Sungai Musi. Selama ini, transportasi untuk komoditas Sumsel seperti minyak sawit, karet, kelapa dan berbagai komoditas lainnya, hanya dilakukan melalui Boom Baru.
Pada proyek pelabuhan baru ini, Pemprov Sumsel akan menerapkan pola berbagi biaya pembangunan dengan badan usaha. Pihaknya mengestimasikan biaya pembangunan mencapai Rp 7 triliun.(Iqbal)