Sumselmerdeka.com-Palembang, Hingga pada saat ini kunjungan Wisatawan Sumatera Selatan (Sumsel) masih di bilang rendah di karenakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.
Terbukti dengan belum adanya penerbangan internasional kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumsel masih nol.
“Wisman masih nol, tapi kalau penerbangan dari Jakarta ke Sumsel ada, meski hanya segelintir jumlahnya,” ujar Aufa Syahrizal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Minggu (12/12/2021).
Saat ini, kunjungan wisatawan ke Sumsel terbanyak dari domestik. Baik itu di lingkup wilayah sumsel maupun dari provinsi lain.
“Target bulan ini 2 ribuan wisatawan domestik yang datang ke Sumsel, mudah-mudahan bisa tercapai. Target kita sebenarnya tahun ini bisa sekian juta wisatawan, tapi terkendala pandemi,” jelasnya.
Sambungnya, peningkatan wisatawan ke Sumsel terjadi sejak Oktober lalu, ketika ada penurunan level PPKM di kabupaten/kota.
“Tolak ukurnya okupansi hotel, bahkan sempat mencapai 100 persen dan beberapa hotel harus menolak tamu karena penuh. Setidaknya, ada kenaikan 40-60 persen wisatawan,” ujarnya.
Katanya, tolak ukur itu karena dipastikan yang menginap di hotel adalah pendatang meski ada sebagian kecil masyarakat setempat.
Ia menilai, Palembang jadi salah satu destinasi karena telah tersambungnya jalan tol dari Lampung. Kondisi itu, juga membuat banyak warga Lampung yang berkunjung ke Sumsel.
“Sekarang trennya berbalik, jika dulu kita ke Lampung sekarang masyarakat Lampung ke Sumsel. Palembang ini bisa dibilang sebagai surga belanja, karena kualitas barangnya bagus dan harga terjangkau. Selain itu, kini mulai banyak destinasi wisata berbenah,” ungkapnya.
Saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, ia menambahkan, meski dibatalkan penerapan PPKM level 3 di seluruh daerah, tetap akan ada pembatasan yang dilakukan agar tak ada klaster baru di Sumsel.
“Nataru tetap ada pembatasan. Boleh melakukan perayaan tapi dilakukan terbatas dan tidak ada hingar bingar, tidak dilarang,” jelasnya.
Menurutnya, berapa jumlah kapasitas yang akan diberikan akan sangat berdampak pada destinasi wisata. Jangan sampai, di sumsel ada yang mendapat level 3.
“Jelas akan berdampak, tinggal signifikan atau tidak naik turunnya kunjungan wisatawan. Tapi yang jelas, setelah level PPKM diturunkan, wisatawan jelas naik signifikan. Tapi kalau nanti kembali level 3, tidur lagi kita,” bebernya.
Untuk kunjungan wisatawan di Sumatera, Sumsel dan Sumut masih jadi pilihan. Untuk itu, pihaknya akan menggelar sejumlah even agar bisa memancing kunjungan ke Sumsel.
“Kita harap pandemi berakhir,” tambahnya.
Diharapkan, pada 2022 nanti ada kenaikan wisatawan, tak hanya domestik tapi juga wisman.
“Tergantung kondisi pandemi, jika out bisa meningkat. Untuk luar negeri kita masih mengandalkan wisatawan dari Singapura dan Malaysia, karena Palembang merupakan surga belanja,” imbuhnya.(Iqbal)