Sumselmerdeka.com – Muba, Jelang Pesta Demokrasi tahun 2024, sejumlah oknum yang memiliki kepentingan akan banyak menghalalkan segala cara untuk dapat menjatuhkan Petahana yang saat ini sedang menduduki kursi panas.
Bagaimana tidak, sejumlah pihak menilai banyak hal yang akan dilakukan apabila Petahana mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah berikutnya, diantaranya kepercayaan yang kian menguat, serta komposisi yang pas untuk memperjuangkan aspirasi dari masyarakat.
Hal ini juga diketahui, banyaknya aksi demi aksi yang disinyalir memiliki misi yang dibiayai oleh oknum yang berambisi untuk mendapatkan ataupun mendukung Calon Kepala Daerah lainnya.
Jika melihat kejadian ini, sepertinya sudah terjadi di kabupaten Musi Banyuasin, beberapa aksi massa menuntut sejumlah kejadian masa lalu, dan juga menyerang kepribadian salah satu orang yang saat ini sedang melaksanakan tugasnya untuk menjalankan Program Percepatan Kemajuan Daerah.
Menurut salah satu Tokoh Pemuda Muba Riyansyah Putra SH, hal ini biasa terjadi diberbagai daerah apalagi kabupaten sekelas Musi Banyuasin.
“Kabupaten Musi Banyuasin ini seksi, kenapa demikian, karena peminat untuk menjadi Kepala Daerah atau setingkat Petinggi ASN sangat membludak. Hal itu kita amati saat adanya Ambisi beberapa Oknum untuk menduduki Posisi Sekretaris Daerah misalnya beberapa waktu lalu,” kata Riyan, Selasa (10/10/2023).
Lebih lanjut, Riyan mengatakan, contohnya saat ini juga, beberapa oknum memanfaatkan Aksi Unjuk Rasa atau Aksi Damai menuntut Pj Bupati Muba Apriyadi mundur dari posisinya dengan melihat hal yang seharusnya itu persoalan yang tidak melibatkan kepemimpinan melainkan persoalan yang mengarah kearah pribadi.
“Kalau bukan kepentingan oknum, kenapa bisa terjadi mendekati Pemilu tahun 2024. Hal itu adanya ketakutan bila Apriyadi maju sebagai Calon Kepala Daerah di periode mendatang. Wajar bila itu terjadi karena kinerja Apriyadi sudah On The Track di jalur yang benar,” cetusnya.
“Bila oknum tersebut ingin maju sebagai Kepala Daerah di Muba, artinya bersainglah dengan sehat. Tanpa harus mengerahkan aktor-aktor intelektual yang tidak paham dengan siklus dan situasi kabupaten Muba saat ini,” lanjut Riyan.
“Jika ingin mengacak-ngacak situasi dan kondisi Muba saat ini, kami sebagai Pemuda Muba akan juga menggelar aksi untuk mendobrak kinerja-kinerja selama ini yang dapat merugikan situasi kondusifitas Muba,” tukasnya. (*)