Sumselmerdeka.com – Jakarta, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Firli Bahuri mengatakan tak pernah melakukan pemerasan dalam perkara tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian RI, khususnya kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Apa yang menjadi isu sekarang itu tidak pernah dilakukan. Kalaupun ada yang bertanya, saya ingin katakan itu tidak benar,” kata dia di Gedung KPK, Kamis (05/10/2023).
Ia mengatakan KPK sampai saat ini tetap bekerja sebagaimana ketentuan hukum, sebab itu mereka tak pernah berkomunikasi kepada pihak yang berperkara di KPK.
“Saya kira tidak ada orang-orang menemui saya apalagi ada isu sejumlah 1 miliar dolar, saya pastikan tidak ada. Bawanya berat itu, kedua siapa yang mau kasih itu,” ujar Firli.
Firli menuturkan dirinya hanya mengenal Mentan Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan RI dan bertemu saat rapat terbatas maupun sidang paripurna di DPR.
“Saya pastikan kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak, meminta sesuatu apalagi disebut pemerasan, saya kira tidak ada tuduhan itu,” ucapnya.
Sebelumnya beredar surat panggilan dari Polda Metro Jaya yang ditujukan kepada ajudan dan sopir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dua surat terpisah itu ditujukan kepada Heri sebagai Sopir Mentan dan Panji Harianto sebagai ajudan Mentan. Surat itu tak mendetailkan nama pimpinan KPK yang dimaksud.
Dalam surat yang diajukan pada 25 Agustus 2023 itu, dikatakan ajudan dan sopir Mentan diperlukan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK. (*)