Sumselmerdeka.com-Palembang, Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Palembang geram terkait tidak adanya klarifikasi rektorat Univerisitas Sriwijaya (Unsri) itu dikarenakan salah satu pengurusnya yang menjadi korban pelecehan seksual verbal.
Dari informasi yang di himpun, ada salah satu Pengurus KONI menjadi korban pelecehan seksual verbal melalui media sosial Telegram oleh oknum dosen Fakultas Ekonomi berinisial FG.
Ketua Umum KONI Palembang H Anton Nurdin mengatakan bahwa pihaknya memberikan tenggat waktu 1×24 jam kepada jajaran rektorat Unsri untuk memberikan klarifikasi
terhadap dugaan pelecehan seksual verbal terhadap salah satu pengurusnya berinisial D.
“Jika tidak ada klarifikasi terkait masalah itu, maka kami (KONI Palembang) akan datangi Rektorat Unsri besok (08/12/2021) ramai ramai,”Kata Anton saat di konfirmasi awak media (07/12/2021).
Untuk di ketahui, D adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang merupakan salah satu Pengurus Koni Palembang di Bidang Pelaku Usaha yang aktif dalam kepengurusan.
“Dia (D) sempat pernah cerita terkait kasus itu pada beberapa hari lalu,”Kata Anton
Sementara itu, Anton juga mengapresiasi kinerja penyidik Ditreskrimum Polda Sumsel yang cepat bergerak menyidik kasus pelecehan seksual yang dialami mahasiswi FKIP. Kini giliran mahasiswi FE yang menjadi korban pelecehan verbal.
“Kita minta Unsri kooperatif untuk menuntaskan kasus ini,” pungkasnya.(Iqbal)




