Sumselmerdeka.com-Palembang, Dari data vaksinasi dosis 1 bagi pelajar baru mencapai 3,16 persen atau sebanyak 26.794 orang. Sedangkan dosis 2 baru 2,31 persen atau 19.536 orang. Jumlah sasaran vaksinasi kepada remaja sebanyak 846.683 orang. Vaksinasi remaja ini dikhususkan pada anak usia 12-18 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, terus mengejar persentase vaksinasi pelajar atau anak usia 12 tahun ke atas di Sumsel.
“Di data kita baru 3 persenan,” ujar Lesty, Selasa, (07/09/2021).
Menurutnya, upaya mempercepat vaksinasi kepada seluruh masyarakat sudah siap dilakukan, dengan ketersediaan vaksinator sebanyak 3.300 orang dan 459 faskes se-Sumsel.
“Belum termasuk sentra vaksinasi yang dilakukan berbagai komunitas dan organisasi yang mendapatkam kuota vaksin,” katanya.
Hanya saja, lanjutnya, jumlah vaksin yang didistribusikan pusat jumlahnya masih sangat terbatas. Total vaksin yang masuk ke Sumsel baru mencapai 2,11 juta dosis.
“Baru 2 jutaan dosis yang masuk Sumsel,” tambahnya.
Untuk vaksinasi remaja ini, sasaran terbanyak di Kota Palembang dengan 151.788 orang dengan capaian 16.664 orang (dosis 1) dan 12.888 orang (dosis 2).
Banyuasin 87.818 dengan realisasi 827 orang (1) dan 625 orang (2), OKI 80.033 orang dengan realisasi 762 orang (1) dan 451 orang (2), Muba 63.350 realisasi 1.225 orang (1) dan 772 orang (2), OKUT 60.734 orang realisasi 404 orang (1) dan 237 orang (2) dan Muara Enim 60.023 orang realisasi 1.009 orang (1) dan 796 orang (2).
Secara keseluruhan, ia menyebut vaksinasi di Sumsel telah mencapai 20,65 persen (1) dan 12,46 persen (2) serta vaksin booster khusus nakes 53,6 persen. Jumlah sasaran target vaksinasi di Sumsel mencapai 6.303.096 orang.
“Angka itu masih sangat kecil, kita berharap pemerintah segera men-drop vaksin yang cukup karena kita mampu melaksanakan vaksinasi sehari dari target 31 ribu orang tercapai 77 ribu lebih atau 245 persen,” jelasnya.
Untuk bisa menyelesaikan target herd immunity di Sumsel di awal tahun, setidaknya harus ada 1,5 juta dosis vaksin perbulan.
“Tapi yang kita dapat hanya 400 ribuan dosis, masih sangat jauh dari realisasi,”timpalnya