Sumsel Merdeka – Muba, Sigap, Polisi Sektor Sanga Desa Resor Musi Banyuasin berhasil meringkus pelaku pencurian dengan kekerasan.
Sebelumnya, Pelaku tersebut melancarkan aksinya di warung kopi, tepatnya di desa Macang Sakti, kecamatan Sanga Desa.
Pelaku diketahui bernama Ari Wibowo (22), warga Desa Macang Sakti yang berhasil ditangkap di Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, pada Kamis (19/09/2024) dini hari oleh gabungan Tim Spartan Polsek Sanga Desa, Resmob Polresta Palembang, dan Unit Intel Polda Sumsel.
Kasus ini bermula dari laporan korban A’ang Tranggono (24), seorang wiraswasta asal Desa Reno Sari, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas, yang menjadi korban pencurian dengan kekerasan pada Minggu 18 Agustus 2024.
Menurut laporan polisi No: LP/B-17/VIII/2024, kejadian tersebut pencurian dengan kekerasan itu terjadi di warung kopi tempat korban bertemu dengan pelaku, Ari Wibowo, yang sebelumnya ingin membeli mobil truk Canter milik korban.
Dalam kejadian tersebut, Ari Wibowo yang berkomplot dengan temannya, Husrin (DPO), menodongkan senjata api kepada korban. Meski senjata api gagal meledak, pelaku memukuli korban berulang kali sebelum mencuri mobil truk Canter warna kuning dengan nomor polisi R 1764 CD milik korban.
Kapolsek Sanga Desa, IPTU Nirwan Haryadi SH melalui Kanit Reskrim IPDA Heri Fitha SH menjelaskan bahwa proses penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari masyarakat tentang keberadaan tersangka.
“Kami langsung bergerak cepat. Setelah mendapatkan informasi, tim langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap tersangka di Bukit Baru, Palembang,” ujar Kapolsek Sanga Desa melalui Kanit Reskrim.
Saat diperiksa, tersangka Ari Wibowo mengakui perbuatannya melakukan pencurian dengan kekerasan bersama rekannya Husrin, yang saat ini masih buron.
“Barang bukti yang disita meliputi satu unit mobil truk Canter, sebuah BPKB mobil, dan satu unit handphone merk Xiaomi Note 10. Pelaku dikenakan pasal 365 Ayat (1) dan Ayat (2) Ke-2 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara,” diungkapkan Heri Fitha. (Efan/Ril*)