Sumselmerdeka.com-Palembang, Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi Sumatera Selatan, Lydia Kurniawati Chrityana Mengelar acara APBN Kita Juni 2021 dalam rangka APBN Bekerja Keras dalam pemulihan Ekonomi berlangsung di Aula Gedung Keungan Negara Palembang. Senin (28/06/2021).
Dalam Kesempatan tersebut Kanwil DJPB Provinsi Sumatera Selatan Mengatakan di masa pandemi seperti ini, APBN bisa Mengatasi Kontraksi Ekonomi lebih dalam.
“APBN sebagai instrumen countercylical berhasil mengatasi kontraksi ekonomi yang lebih dalam akibat tekanan Covid-19. Tanpa intervensi APBN dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kontraksi ekonomi akan lebih dalam. Hasil konkret realisasi pelaksanaan APBN pada masa pandemi ini misalnya pelaksanaan program PEN di Sumatera Selatan yang meliputi sektor perlindungan sosial, program prioritas padat karya, dukungan UMKM dan korporasi, dan sektor kesehatan.”ucapnya.
Lydia Kurniawati Chrityana yang akrab di sapa Lydia menjelaskan Pengeluaran Dana Realisasi APBN di tahun 2020.
“APBN bekerja keras menahan dampak pandemi covid-19. Realisasi (perhitungan sementara) APBN tahun 2020 adalah sebesar Rp. 2.589,9 triliun. Realisasi PEN pada tahun 2020 adalah sebesar Rp. 579,8 triliun. Terdiri dari bidang Kesehatan sebesar Rp. 63,5 triliun, Perlindungan Sosial sebesar Rp. 220,4 triliun, Dukungan kepada UMKM dan Pembiayaan Korporasi sebesar Rp. 173,2 triliun, Insentif Usaha dan Pajak sebesar Rp. 56,1 triliun, dan Program Prioritas sebesar Rp. 66,6 triliun.”ungkapnya.
Sementara itu Lydia mengatakan Realisasi APBN Sumatera Selatan Sampai dengan 31 Mei 2021 Pendapatan Negara telah terealisasi sebesar Rp 4.761,5 Milyar Tumbuh 2,57 % di bandingkan dengan periode yang sama pada 2020 Sebesar 4,199,4 Milyar namun pengeluaran Dana Negara lebih besar dari pendapatan.
“Belanja negara telah terealisasi sebesar Rp. 6.990,8 milyar. Tumbuh 4,78% dibandingkan tahun lalu yang mana realisasi belanja Pemerintah Pusat mencapai 34,22% dan TKDD 31,35%. Penyaluran dana penanganan Covid-19 yang bersumber dari dana APBN adalah sebesar Rp. 49,58 miliar. Terdiri dari belanja barang sebesar Rp. 42,19 miliar dan belanja modal sebesar Rp. 7,39 miliar.”katanya.
Namun Walaupun pengeluaran Dana Lebih besar dari pendapatan Negara, Investasi Pemerintah Di Sumatera Selatan Membantu Pemulihan Ekonomi ini bisa membantu Infastuktur Negara.
“Sampai dengan bulan Mei 2021, investasi pemerintah di Sumatera Selatan adalah sebesar Rp. 2,84 triliun. Investasi pemerintah itu antara lain penyaluran dana hibah untuk peremajaan kelapa sawit rakyat melalui BLU Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar Rp. 1.049 triliun kepada 16.671 pekebun di sembilan kabupaten/kota. Pembiayaan reguler kepada Pemerintah Daerah melalui PT SMI sebesar Rp. 880 milyar untuk peningkatan infrastruktur seperti jalan, jembatan, gedung RSUD, dan lain-lain. Pinjaman PEN ke daerah terealisasi sebesar Rp. 510 milyar untuk membiayai penanganan Covid-19 di daerah. Penyaluran dana bergulir dari LPBD-KUMKM sebesar Rp. 230 milyar. Penempatan dana pada BPD Sumsel Babel sebesar Rp. 400 milyar untuk menunjang aktivitas ekonomi melalui pembiayaan perbankan.”katanya.
Walaupun demikian APBN Bekerja keras Menopang Pemulihan Ekonomi Upaya menghasilkan optimisme seiring pengelolaan APBN yang Optimal dan Akuntabel
“Aktivitas ekonomi diharapkan terus membaik seiring optimisme konsumen dan program vaksinasi pemerintah yang terus meningkat. Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan dukungan APBN melalui alokasi belanja negara untuk membangkitkan perekonomian di Sumatera Selatan.”pungkasnya.