Sumselmerdeka.com-Palembang, Terkait keberangkatan yang terus tertunda untuk keberangkatan umrah Humas Kemenag Sumsel Saefuddin angkat suara.
Dikatakan Saefuddin, pihaknya masih terus menunggu perkembangan pelaksanaan umrah tahun ini.
“Belum ada keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi, jadi untuk saat ini belum dibuka. Dirjen PHU Kemenag baru saja menemui Duta Besar, berharap umrah bisa dibuka untuk jemaah asal Indonesia,” ujarnya saat di konfirmasi Via Telpon, Minggu (26/09/2021).
Menurutnya, kedatangan Dirjen PHU itu untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Indonesia yang ingin secepatnya bisa melaksanakan umrah. Terlebih jumlah kasus konfirmasi Covid-19 sudah menurun di Indonesia.
“Hanya sebatas menyampaikan aspirasi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, biaya pelaksanaan umrah di masa pandemi dipastikan bakal lebih tinggi dibandingkan masa normal. Sebab, ada jeda waktu untuk karantina sebelum bisa melaksanakan umrah dan biaya lain-lain.
“Kemungkinan biaya lebih tinggi karena ada ketidak pastian untuk biaya lain-lainnya, misal karantina,” bebernya.
Ia menambahkan, ada jenis vaksin yang ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi, seperti Johnson and Johnson, Astra Zeneca, Pfizer, dan Moderna.
“Untuk vaksin Sinovac juga harus ada booster,” tambahnya.
Ia juga menyarankan, travel umrah tidak membuka dulu pendaftaran untuk ibadah umrah. Sebab, belum ada kepastian kapan bisa dilaksanakan.
“Sebaiknya tunggu ada kejelasan dulu, saya sarankan nanti saja buka pendaftarannya,” pungkasnya.