Sumselmerdeka.com-Palembang, Puluhan mahasiswa dari Universitas Kader Bangsa (UKB) Palembang melakukan aksi demo di halaman Mapolda Sumsel, Selasa (01/03/2022).
Demo tersebut di picu karena mereka meminta Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Toni Hermanto untuk menegur Debt Collector yang memeras Nasabah dengan cara premanisme.
“Sesama anak bangsa menggunakan kekerasan, saling melukai. Ini tidak baik untuk bangsa ini. Kami meminta Kapolda mengeluarkan maklumat dan menertibkan premanisme, jangan sampai anak bangsa terpecah belah oleh premanisme,” kata Presiden Mahasiswa UKB Palembang Ruben.
ia juga menyebutkan, sudah banyak kejadian aksi penarikan kendaraan secara paksa oleh debt collector.
“Banyak kejadian yang meresahkan, penarikan paksa, ada yang segelintir terekspos tapi banyak yang tidak terekspos.,” katanya.
ia juga menyampaikan, bahwa dirinya siap mengawal aksi ini agar kapolda bisa menindaklanjuti debt collector yang melakukan hal yang serupa.
“Kita akan terus kawal , meminta tindakan tegas dari Kapolda terhadap aksi debt collector yang meresahkan masyarakat,” Ruben menambahkan.
Ruben menjelaskan, berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 18/PUU-XVII/2009 menerangkan apabila debitur(konsumen) tidak secara sukarela menyerahkan kendaraan (obyek jaminan fidusia) maka perusahaan pembiayaan atau leasing tidak boleh melakukan penarikan kendaraan.
Kemudian, apabila debitur (konsumen) tidak secara sukarela menyerahkan kendaraan (obyek jaminan fidusia) maka dalam pelaksanaan eksekusi atau penarikan kendaraan, leasing /perusahaan pembiyaan harus mengajukan permohonan eksekusi kepada pihak pengadilan.
“Jadi debt collector tidak boleh menarik kendaraan secara paksa,” ucapnya.
Kaur Liputan Humas Polda Sumsel Suryadi berjanji akan menindaklanjuti aksi yang dilakukan mahasiswa.
“Kami terima tuntutan ini, akan kami teruskan ke pimpinan. Nanti akan ada kebijakan apa, akan kami sampaikan,” tegasnya. (Ibl)
