Sumselmerdeka.com-Palembang, Saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Selatan (Sumsel) menurun di bandingkan dengan bulan Januari lalu dikarenakan perubahan kondisi cuaca yang terjadi di Indonesia khususnya Sumsel.
Hal ini dikatakan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sumsel, Muyono saat di konfirmasi awak media, Selasa (01/03/2022).
“Iya, karena pada Januari lalu kondisi hujan dan banjir yang terjadi cukup sering. Sehingga akan menyebabkan Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak disekitar tempat yang lembab dan ada genangan,” k(atanya.
Untuk di ketahui, ada sebanyak 65 kasus yang tercatat hingga 18 Februari 2022 lalu, angka ini bertambah sebanyak 29 kasus dari 9 hari sebelumnya.
“Pada tanggal 9 Februari ada sebanyak 36 kasus. Namun, bila dibandingkan dengan bulan lalu, kasus bulan ini relatif menurun. Bulan lalu kasusnya bisa sampai 329 orang,” jelasnya.
Sedangkan dari trend DBD yang terjadi di Sumsel, angka kematiannya tercatat sebanyak lima orang dari tiga kabupaten/kota, yakni Palembang, Banyuasin dan Empat Lawang.
“Kalau untuk kasus meninggal dari Palembang ada dua orang, Banyuasin juga sama dan Empat Lawang hanya satu orang,” tambahnya.
Disampaikan pula oleh Muyono, bahwa distribusi DBD di Sumsel tahun 2021 banyak dialami oleh kelompok usia balita dan remaja sebesar 44 persen, kemudian disusul kelompok usia remaja dan dewasa sebanyak 34 persen.
“Sedangkan distribusi DBD menurut jenis kelami paling banyak dialami oleh laki-laki sebesar 51 persen dan sisanya oleh kelompok wanita,” tuturnya.
Untuk diketahui, total kasus DBD di Sumsel pada tahun 2022 baru tercatat ada 433 orang. Dengan rincian kabupaten OKU sebanyak 7 kasus, OKI 17, Muara Enim 26, Lahat 20, Musi Rawas 7, Muba 30, Banyuasin 60, OKUS 12, OKUT 52, Ogan Ilir 37, Empat Lawang 9, Palembang 98, Prabumulih 19, Pagaralam 0, Lubuklinggau 35, Pali 5, dan Muratara 3 kasus. (Ibl)