Sumsel Merdeka

Bapenda Sumsel Klaim Akan Realisasikan Target PAD Sumsel

Sumselmerdeka.com-Palembang, Program Pemerintah Provinsi Sumtera Selatan yang mempermudahkan dan meringankan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan penghapusan denda sanksi administrasi pada tanggal 1 oktober (1/10/2021) kemarin berbuah manis.

Terbukti sampai saat ini, bisa menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di sumatera Selatan yang terealisasi roda dua dan roda empat diraih mencapai Rp 94.978.075.550 yang sebelumnya tanpa program tersebut Rp 89.002.777.647

“Ada kenaikan Rp5.975.297.903 pada Oktober lalu dibandingkam September. Capaian Oktober jadi rekor tertinggi sepanjang tahun ini,” ujar Emi Surahwahyuni, Kepala Bidang Pajak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel.

Menurutnya, tren kenaikan PAD dari sektor PKB masih akan tetap tinggi hingga Desember mendatang. Hal itu sesuai dengan periode keringanan pajak yang diberlakukan selama tiga bulan (Oktober-Desember) tahun ini.

Untuk sektor PKB (R2 dan R4) target yang ditetapkan sepanjang 2021 ini sebesar Rp 958,5 miliar. Sementara sektor BBNKB (R2 dan R4) Oktober lalu terealisasi Rp 86.548.844.500, bulan sebelumnya Rp 85.499.016.000. Terjadi kenaikan Rp1.049.828.500. Sektor ini menargetkan Rp 926,3 miliar. Sebelumnya, Neng Muhaiba, Kepala Bapenda Sumsel mengatakan, optimis tahun ini bisa merealisasikan target PAD Sumsel yang nilainya mencapai Rp 3,254 triliun.

Menurutnya, program keringanan pajak yang dilakukan hingga akhir tahun nanti, cukup efektif menggerakkan masyarakat untuk taat membayar pajak.

“Kami optimis bisa merealisasikan target PAD 100 persen,” ujarnya. Hingga 28 Oktober, PAD dari 5 Sektor pajak telah mencapai 80 persen. Untuk PKB sudah mencapai Rp816 miliar (85,16 persen) dan BBNKB Rp746 miliar (80,58 persen).

Sedangkan untuk Pajak Air Permukaan (PAP) Rp 9 miliar dari target Rp 12 miliar (79,47 persen),  Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) Rp 754 miliar dari target Rp 827 Miliar (91,19 persen) dan Pajak Rokok Rp 460 miliar dari target Rp 528 miliar (86,99 persen).

“Totalnya sudah mencapai Rp2,7 Triliun atau 85,67 persen,” ungkapnya.(Iqbal)

Scroll to Top