Sumsel Merdeka

Akses jalan Tembus Jembatan Musi VI Belum Bisa Dilewati

Sumselmerdeka.com-Palembang, Akses jalan tembus Jembatan Musi VI dari Jl Faqih Usman ke Jl Wahid Hasyim belum terealisasikan. Padahal, targetnya jalan itu sudah bisa dilalui akhir Desember 2021 lalu.

Untuk di ketahui, Akses itu masih belum bisa dilintasi. Selain karena faktor cuaca yang terus hujan sehingga menghambat pengerjaan, juga karena masih ada 2 persil yang belum tuntas. Kedua persil itu karena belum bisa menerima nilai dari KJPP yang telah dilakukan.

“Masih ada 2 persil yang belum deal harga, padahal kita sudah terus mediasi. Karena untuk pembebasannya mengacu pada harga KJPP,” ujar Aria Darmawan, PPTK Pembebasan Lahan dan Pelaksana Pembangunan Akses Jalan Musi VI, Kamis, (06/01/2022).

Ia menyebut, satu pemilik lahan meminta harga lebih tinggi dari yang ditentukan KJPP dan 1 persil lain minta harga disamakan dengan nilai lahan di Jl Wahid Hasyim.

“1 persil minta kenaikan harga yang cukup tinggi. 1 persil lagi minta harga disamakan dengan nilai lahan di wahid Hasyim, padahal kiri kanannya sudah selesai semua,” katanya.

Menurutnya, karena sudah pergantian tahun, anggaran pembebasan lahan kedua persil ini dikembalikan. “Kita laporkan masih ada sisa 2 persil lagi. Kita siapkan data untuk persiapan kalau misalnya bisa di tahun anggaran 2022. Itu juga kita sambil persiapkan jalan konsinyasi ke pengadilan,” bebernya.

Menurutnya, meski belum menyelesaikan 2 persil, akses jalan itu akan tetap difungsionalkan. Secepatnya akan diselesaikan.

“Akan tetap difungsionalkan, tapi tidak sesuai rencana. Untuk di 1 persil dekat jembatan, dari lebar jalam 22 meter hanya akan dipakai 13 meter karena bangunan itu panjangnya 9 meter. Sedangkan 1 persil lagi yang ditengah, hanya menyisakan 9 meter yang hanya bisa dilewati,” jelasnya.

Menurutnya, periode konsinyasi memakan waktu cukup lama. Seperti saat pembangunan Fly Over Jakabaring, yang memakan waktu tahunan.

“Bisa tahunan masa konsinyasi,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, Jembatan Musi VI Palembang berganti nama menjadi Jembatan Musi VI Sumsel.

“Ini supaya menjadi ikon Sumatera Selatan,” ujarnya.

Pergantian nama itu, menurutnya, sebagai bentuk kebersamaan antar wilayah di Sumsel. Terlebih, anggaran pembangunan jembatan itu menggunakan dana APBD Sumsel, mulai dari pembebasan lahan hingga jembatannya.

“Desember lalu sudah berganti nama menjadi Jembatan Musi VI Sumsel. Penggantian nama itu supaya ada kebersamaan dan ini milik bersama masyarakat dan agar menjadi ikon Sumsel,” ungkapnya.

Saat ini, lampu pada jembatan juga terus dinyalakan, agar keindahan jembatan tetap terjaga.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel, Darma Budhy menambahkan, akses jalan itu memang belum tembus karena masih ada lahan yang belum dibebaskan.

Ia berharap, dalam waktu dekat akses jalan itu bisa terealisasi sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Sumsel.

“Jika sudah tembus waktu tempuhnya lebih singkat, tak lagi macet karena jalan saat ini sangat sempit,” imbuhnya.(Ibl)

Scroll to Top