Sumsel Merdeka

Sangat Tega Dan Kejam, Suami Kurung Istri Tanpa Diberi Makan Hingga Meninggal

Sumsel Merdeka – Palembang, Sangat kejam dan tidak berprikemanusiaan seorang suami di Palembang berinisial WS (25) dengan tega menyekap dan menelantarkan istrinya SI (24) di kamar tanpa diberi makan selama berbulan-bulan, sampai akhirnya sang istri meninggal dunia di rumah sakit Hermina Jakabaring.

Belum diketahui penyebab WS mengurung istrinya tanpa diberi makan sampai berbulan bulan hingga badan kurus tinggal kulit pembalut tulang dan akhirnya meninggal dunia.

Kasus dugaan KDRT dengan cara ditelantarkan ini diungkapkan oleh kakak pertama korban Purwanto (32) setelah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang.

Purwanto menceritakan adiknya ditelantarkan oleh adik iparnya dengan cara disekap di kamar selama berbulan-bulan tanpa diberikan makan.

“Terakhir berkomunikasi Februari 2024 lalu. Setelah itu nomor kami diblokir oleh suaminya sehingga kami tidak tahu kabar adik kami hingga pada 21 Januari 2025 lalu kami mendapat kabar dari tetangga adik kami tentang kondisinya,” ungkap Purwanto,Selasa pagi (28/01/2025).

Menurut Purwanto, selama satu tahun terakhir adiknya tidak diperbolehkan keluar rumah oleh sang suami. SI dikurung dalam kamar dan diduga tidak diberi makan hingga keadaannya memburuk dan dilarikan oleh tetangga ke IGD RS Hermina Jakabaring.

“Kami dapat kabar adik kami sakit dengan kondisi tubuh seperti mayat hidup karena tinggal kulit yang membalut tulang. Saat kami pergi ke rumahnya adik saya sudah tidak ada di rumahnya karena kondisinya sudah sangat lemah dan memprihatinkan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.

Saat dia dan keluarganya pergi ke rumah sakit, mereka terkejut melihat kondisi SI yang sudah sangat kurus dan tak berdaya. Bahkan yang lebih miris lagi rambutnya sudah sangat kering dan banyak kutu yang bersarang di kepala SI hingga sampai ke matanya.

“Kami terkejut melihat kondisi adik kami seperti itu tinggal kulit pembalut tulang, rambutnya banyak sekali kutu. Ia terlihat tidak berdaya bahkan bicara saja sudah terbata-bata tetapi saya dan ayah saja terpaksa sabar takut adik saya tambah down jika kami ribut dengan suaminya,” ungkapnya.

Purwanto sempat bertanya dengan suami korban dengan kondisi korban seperti itu, yang tidak terurus.

“Adik saya tidak kamu rawat dan tidak dikasih makan, saya tanya begitu. Katanya di kasih makan tetapi kenyataannya berbeda,” ujarnya kesal.

Saat dirawat di IGD, SI sempat mengaku bahwa suaminya jahat. Lalu kondisinya semakin memburuk dan dipindahkan ke ruang ICU pada Rabu (22/01/2025). Sekitar pukul 13.30 WIB SI dinyatakan meninggal dunia.

“Saat di rumah sakit suaminya seperti tidak ada masalah bahkan ia terlihat biasa saja dan tak terlalu peduli,” ujarnya.

Saat disemayamkan di rumah adik iparnya, suami korban sudah sempat diamankan oleh warga yang kesal. Dari sana pelaku pun digiring polisi untuk diperiksa.

“Sebelum adik saya meninggal, dia bilang suaminya sudah jahat. Pembicaraan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi,” katanya.

Waktu dirinya melapor kejadian tersebut, polisi sempat bingung menerapkan pasal dalam kasus suami telantarkan istrinya ini. Akhirnya polisi menerapkan Pasal 49 tentang KDRT. (Eky/Ril*)

No tags for this post.
Scroll to Top