Sumselmerdeka.com-Palembang, Manajemen Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Sumatera Selatan menceritakan kronologi seorang perawat yang dianiaya keluarga pasien.
Direktur keperawatan RS Siloam Sriwijaya, Tata menceritakan, awalnya sekitar pukul 11.00 Wib, karena pasien sudah diperbolehkan pulang maka korban kemudian melepas selang infus yang terpasang.
Karena pasien yang dirawat ini masih balita berumur sekitar 2 tahun, dan lagi aktif-aktifnya kami sangat berhati-hati untuk mencabut selang infus.
Tetapi ibu pasien menggendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah, melihat itu perawat langsung mengganti plester yang berdarah sembari menghentikan darah yang keluar. Saat kejadian itu pelaku tidak ada di tempat,”jelasnya.
Masih dikatakan Tata, sekitar pukul 13.30 Wib pelaku datang dan memanggil perawat. Ada 3 orang yang menemui pelaku,salah satunya perawat yang menjadi korban penganiayaan bernama Kristina Ramauli (27).
Pelaku melontarkan pertanyaan, namun belum sempat dijawab langsung menampar perawat, pelaku juga memaksa perawat kami bersujud meminta maaf, dan saat korban berlutut minta maaf, pelaku justru menendang perut korban.
Kami sempat mencoba menghalangi dan melerai, namun pelaku justru menarik rambut korban, hingga petugas keamanan rumah sakit pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar,”ungkap Tata.
Tata menambahkan, pelaku sempat mengatakan dirinya sebagai polisi.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada kamis (15/04/2021), mengakibatkan perawat yang bernama Kristina Ramauli mengalami luka memar di bagian pipi kiri, luka robek di bibir dan memar diperut.
Manajemen Rumah Sakit Siloam sangat menyayangkan terjadinya penganiayaan ini yang semestinya tidak perlu terjadi.
Dari laporan korban di SPKT Polrestabes Palembang, kejadian itu terjadi disebuah rumah sakit yang beralamat di kawasan Ilir Barat I, Palembang,” kata Kasubbag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (16/04/2021).
Warga Kompleks Griya Sukajadi, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumsel itu dianiaya oleh orang tua pasien yang mengaku polisi berinisial JT.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/04/2021) sekitar pukul 13.30 WIB. Perawat yang diduga jadi korban penganiayaan tersebut bernama Christina Ramauli (27).
Di hadapan petugas, korban menuturkan kejadian penganiayaan ini berawal dari pelapor dipanggil untuk menemuinya di ruang IPD 6 di kamar 6026.
“Saya bersama teman menemuinya tapi teman saya disuruh pergi, dia menanyakan bagaimana cara saya melepas infus di tangan anaknya,” ujar Kristina, Jumat (16/4).
Masih dikatakan Kristina Ramauli, belum sempat dirinya menjawab, terlapor langsung memukul wajahnya.
Meski sempat dilerai oleh perawat lainnya, tapi terlapor tetap memukul kembali wajah korban.