Sumsel Merdeka

Dinas PUPR Siap Mengatasi Banjir di Kota Palembang

Sumselmerdeka.com-Palembang, Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan memperbaiki beberpaa jumlah ruas jalan kota palembang yang tergenang air hujan

Diketahui, dari tanggal 1 sampai 14 september ini Kota Palembang mengalami hujan deras dan menyebabkan Palembang tergenang air hujan.

Di saat tingginya intensitas hujan pada 1 dan 13 September, jumlah titik genangan di Kota Palembang kian menurun. Jika 2020 lalu sebanyak 66 titik, kini hanya tersisa 33 titik genangan atau menyusut 50 persen.

“Jauh berkurang dari tahun lalu jumlahnya. Selain itu 33 titik ini juga berkurang luasan genangannya, termasuk waktunya,” ujar Kepala Dinas PU-PR Palembang, Saat di jumpai awak media Rabu (15/09/2021).

Seperti diketahui genangan yang sering terjadi di Simpang Polda butuh waktu sampai 13 jam untuk kering, kini hanya Butuh 6 jam saja.

Bukan hanya di simpang polda, Di sekitaran Jalan Basuki Rahmat tepatnya di depan PTC yang membutuhkan 2 hari untuk kering kini hanya butuh 6 jam untuk kering.

“Insya Allah tahun depan tereliminasi di beberapa titik itu” katanya.

Pihaknya, juga punya target agar genangan yang ada tak sampai 2 jam dan ketinggian tak sampai 30 cm.

“Itu standar pelayanan minimal kita, ketinggian genangan 30 cm dan waktu genangan jangan sampai 2 jam. Meski begitu, setidaknya kita telah mencapai standar genangan di bawah 6 jam, hampir sudah tidak lagi,” bebernya.

Meski hampir tidak ada, diakuinya masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Diantaranya banjir di daerah Sungai Buah, Sapta Marga, Celentang, kawasan Sekojo, Urip Sumoharjo dan Ajendam.

“Memang seharusnya ada pompa, apalagi di beberapa titik itu muaranya ke Sungai Musi dan harus masuk ke Komplek PT Pusri,” katanya.

Untuk mengatasi banjir ini, pihaknya memiliki 580 petugas yang standby jika terjadi hujan deras. Selain itu, mengantisipasi genangan ketika intensitas hujan tinggi, juga disiapkan pompa milik Pemkot Palembang sebanyak 7 pompa, milik Balai 2 unit pompa dan pompa mobile 2 unit. Kapasitasnya kisaran 1000-3000 liter per detik, sedangkan pompa mobile 500 liter per detik.

“Pesatnya pembangunan di Kota Palembang, pusat ekonomi dan tempat yang dibutuhkan masyarakat tidak secepat dengan pembiayaan infrastruktur yang ada. Meski sudah banyak dibangun pompa pengendali banjir, kapasitasnya masih kurang. Untuk itu kita terus berupaya mengajukan anggaran untuk pembelian pompa dan daerah resapan untuk pembangunan kolam retensi, tapi memang ini terkendala lahan,”tukasnya.

Scroll to Top