Sumselmerdeka.com – Palembang, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia (REI)Sumatera Selatan Jalan Residen Abdul Rozak Samping PHDM Xl No 02 Rt 02 Rw 01 Kelurahan Kalidoni Kecamatan Kalidoni Kota Palembang.
Tahun 2022 Real Estate Indonesia (REI) Sumsel mencatat progres pembangunan serta penyaluran KPR mengalami kenaikan di angka kurang lebih 10 sampai 12 persen, dimana dari target yang ditetapkan 15 ribu unit mengalami pencapaian terakhir diangka 13,5 ribu unit.
Hal tersebut diungkapkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sumsel, Zewwy Salim saat didibincangi diruang kerjanya. Senin (02/01/2023).
Zeewy mengatakan “kita hampir mencapai target apa yang kita inginkan, yang menjadi kendala tidak tercapainya target adalah diawal tahun pertama ada masalah di perizinan dimana terjadi perubahan sistem dari IMB ke PBG di beberapa kabupaten / kota, karena masalah perizinan itu menyangkut PAD,“ terangnya.
Seiring berjalannya waktu registrasi KPR mengalami pertumbuhan yang cukup bagus, dimana REI Sumsel menguasai 85 persen. Sumsel merupakan provinsi terbesar penyaluran KPR se-Sumatera dan REI Sumsel merupakan peringkat lima se-Indonesia.
“Di semester awal tahun 2023 akan terjadi kenaikan harga, dimana harga perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan mengalami kenaikan ditambah ada kenaikan pajak dari PPH 10 persen sampai 11 persen yang secara otomatis harga material menjadi naik,”bebernya.
Lanjut Zeewy menuturkan, Di sinilah peranan REI Sumsel, memberi masukan kepada pemerintah agar pemerintah dapat memberikan angka kenaikan yang cukup relavan, bekisar di angka 7 persen dari angka sebelumnya.
“Sampai hari ini kita menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis serta peraturan menteri keuangan untuk harga baru,” ujarnya.
“Kita melihat situasi dan kondisi perekonomian di provinsi Sumatera Selatan ini cukup baik, kita optimis di tahun 2023 ini merupakan tahun pertumbuhan dan kebangkitan properti,” tandasnya. (Akip)