Sumselmerdeka.com – Palembang, Pembukaan Bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi penyuluh pertanian dilaksanakan di halaman Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (09/12/2022). Hadir di acara tersebut Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Peneliti Utama Dr Ekowati Retnoningsih SKM MKes.
Herman Deru mengatakan, pada Bimtek ini dia ingin menyelaraskan buah pikirannya bersama dengan penyuluh pertanian.
“Etos kerja penyuluh harus ditingkatkan karena gold yang ingin dicapai adalah peningkatan produktivitas pertanian. Yang perlu dicatat adalah tugas kalian untuk meningkatkan produktivitas dan merubah mindset para petani karena petani kita selama ini menjadi buruh. Jadi mereka harus menjadi petani sekaligus pengusaha yang mempunyai jiwa entrepreneur,” ujarnya.
“Saya ingin semua yang berhubungan dengan pertanian memiliki frekuensi yang sama, gold yang sama dan kita memperbaiki tata kelola di bidang pertanian. Karena poin utama yang ingin kita capai adalah peningkatan produktivitas pertanian,” tambahnya.
Menurutnya, dari 17 kabupaten kota mungkin persoalannya berbeda-beda karena memiliki jenis tanah yang berbeda irigasi dan distribusi pupuk yang berbeda.
“Untuk mencapai peningkatan produktivitas di sini kita harus betul-betul harus menguasai karakteristik alam dan meningkatkan SDM yang ada. Sebagai contoh di Jawa timur panen sawahnya dalam satu hektar bisa menghasilkan 1 ton beras, padahal di sini juga memiliki jenis padi yang sama. Kita bisa belajar ke Jawa Timur, ambil sisi positif yang ada di sana. Kita jangan terus berada di zona nyaman, merasa kita sudah sukses,” bebernya.
“Kita malu kalau tidak ada peningkatan yang signifikan di bidang pertanian. Karena jumlah penyuluh di Sumsel mencapai 1.400 penyuluh pertanian. Tidak ada provinsi lain di Indonesia memiliki penyuluh pertanian sebanyak seperti di Sumsel. Adanya peningkatan produktivitas pertanian maka gold lain yang ingin kita capai adalah kesejahteraan masyarakat bisa terwujud,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan Dr. Ir. H. R. Bambang Pramono sebelumnya bantuan pemerintah dilakukan secara manual tapi saat ini melalui aplikasi namun hal itu menjadi kendala bagi petani.
“Dilihat dari input berdasarkan aplikasi petani kesulitan maka penyuluh guna mentransfer pengetahuan dan meng-update itu agar bisa diakses oleh petani sehingga semua program pemerintah dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh petani,” ungkap Bambang.
Dikatakan Bambang bahwa penginputan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (ERDKK) pupuk bersubsidi telah terintegrasi dengan Simluhltan sehingga petani tidak bisa mengakses dan menginput ERDKK jika tidak terdaftar di Simluhtan.
“Dengan bimtek penyuluh dapat mendaftarkan petani untuk mendapatkan pupuk subsidi sehingga peningkatan alokasi meningkat, untuk urea kita meningkat sampai 78% dan NPK kita mengangkat 89%,” paparnya.
Dia menjelaskan, apabila tidak terdaftar di Simluhtan dan tidak menginput e- alokasi maka petani tidak akan dapat pupuk subsidi namun saat ini alokasi pupuk Sumsel meningkat lantaran petani telah banyak yang telah terdaftar yang diketahui selama ini belum terdaftar.
“Bagaimana dapat pupuk subsidi kalau dia tidak terdaftar maka kita kawal ini sosialisasikan pada petani-petani kita di daerah dengan target kedepan terserap 100% supaya produksi meningkat,” tutupnya. (Akip)