Sumselmerdeka.com-Palembang, Hingga saat ini Pandemi Covid-19 terus melandai Sumatera Selatan dan berdampak pada berbagai sektor di Sumatera Selatan salah satunya yaitu Pertumbuhan Ekonomi.
Untuk itu Seluruh jajaran Pemprov Sumsel berangsur digerakkan agar bisa bangkit lagi melalu peluang dan potensi strategis di daerah yang bisa ditawarkan kepada investor.
Pemprov Sumsel mengelar kegiatan Investasi dan Infrastruktur Daerah (Infrada) Sumsel ke 3 tahun 2021 berupaya untuk menggerakan sektor perkonomian bisa pulih kembali melalui para investor.
“Seluruh peluang, kesempatan dan informasi harus dicari. Pemprov memberi kesempatan bagi daerah di Sumsel dan luar daerah untuk berinvestasi mengenalkan produk sumber daya alam (SDA) kepada investor,” ujar Wagub Sumsel, Mawardi Yahya saat membuka Infrada 2021 di PTC Mall 27-30 Oktober, Rabu (27/10/2021).
Menurutnya, sosialisasi berbagai produk yang dimiliki daerah ataupun pelaku ekonomi bisa memberikan dampak dan peluang.
“Kita sudah lakukan sosialisasi itu ke Surabaya dan Yogyakarta melalui pameran, dengan mengenalkan berbagai potensi di Sumsel kepada daerah lain. Harapan dan tujuannya supaya ekonomi Sumsel bisa cepat bangkit dan pulih kembali,” jelasnya.
Megaria, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel menambahkan, perlu kebijakan dan strategi khusus untuk meningkatkan dan mendorong minat investor masuk ke Sumsel.
“Kegiatan Infrada diharapkan jadi salah satu ajang di daerah untuk mempromosikan, mendorong potensi dan peluang investasi serta data-data tentang capaian pembangunan. Baik data manual maupun digital dalam bentuk IPRO, sehingga bisa menarik investor dari dalam maupun dalam negeri,” ujarnya.
Terlebih sudah berlakunya UU Cipta Kerja yang secara eksklusif mengatur tentang peluang dan kemudahan dalam berinvestasi.
Dikatakannya, investasi Sumsel yang masuk pada tahun lalu tumbuh 158 persen atau Rp 38 triliun, sedangkan tahun ini hingga triwulan 2 baru mencapai Rp 16 triliun dari target Rp 32 triliun.
“Tahun ini sudah diatas target, triwulan 3 belum keluar. Tercapainya target karena adanya pembangunan jalan tol dari Lampung ke Sumsel, dari OKI Pulp juga,” bebernya.
Ke depan katanya, pihaknya akan terus berharap ada peningkatan dengan adanya Infrada ini.
“Kami memfasilitasi kabupaten/kota membuat peta potensi yang sudah siap ditawarkan atau IPRO. Salah satunya Muara Enim yang besok akan dilaunching dalam business forum di Novotel,” bebernya.
Ia menilai, potensi di daerah sangat banyak, baik pariwisata, industri dan lainnya. Tapi sayangnya belum bisa dikemas dengan baik.
“Salah satu yang sudah siap IPRO-nya adalah kawasan industri di Tanjung Enim yang akan diserahkan Gubernur kepada BKPM RI besok, yang kemudian akan ditawarkan ke investor luar negeri,” ungkapnya.(Iqbal)