Sumselmerdeka.com-Palembang, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel saat ini kembali melakukan pemeriksaan kepada JD (22) salah satu Pengasuh di Pondok Pasantren yang ada di Kabupaten Ogan Ilir
Awalnya hanya 12 murid korban pelaku, kini bertambah menjadi 14 murid pesantren kembali melaporkan insiden yang sama.
Diketahui, bertambahnya 14 murid yang bertambah melaporkan, yakni 25 murid sudah menjadi korban JD, mereka menjadi korban sodomi dan pencabulan.
Direktur Serse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Hisar Sialagan mengatakan, mereka sebelumnya membuat posko pengaduan untuk para korban JD sejak kasus tersebut mencuat. Sehingga, 14 orang anak didampingi orangtuanya datang dan melaporkan kejadian serupa.
“Mereka juga santri dipondok pesantren tempat korban mengajar. Tadi ada 14 yang datang sehingga total korban sudah menjadi 26 orang,”kata Hisar
Dikatakan Hisar, laporan 14 murid itu juga sama dengan santri yang kemarin melaporkan,
Para santrinya di ancam dan di janjikan sejumlah uang jika tidak melaporkan,
Di sisi lain, Hisar menjelaskan para santri nantinya yang menjadi korban akan di dampingi oleh tim psikolog berupaya untuk mencegah tekanan kejiwaan dan trauma.
“Kejiwaan pelaku juga akan kita periksa kembali,”ujarnya.
Dari kejadian ini, Hisar memastikan bahwa pelaku hanya satu orang. Meski demikian, keterangan para korban akan digali lebih mendalam.
“Semuanya (korban) mengatakan pelakunya adalah JD, belum ada pelaku lain,”ungkapnya.
Diketahui, Kejadian ini terbongkar setelah JD ditangkap oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum ( Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan pada Selasa (14/09/2021).
Dari laporan yang diterima, setidaknya sudah ada 12 orang anak yang berusia antara 12 dan 13 tahun yang menjadi korban JD.