Sumsel Merdeka

Dosen Dan Karyawan Politeknik Sekayu Mogok Kerja, Mahasiswa Terhambat Selesaikan Tugas Akhir

Sumselmerdeka.com-Sekayu, Puluhan dosen dan karyawan serta staf Politeknik Sekayu melakukan aksi mogok kerja terhitung hari ini Kamis (28/07/2022).

Direktur Politeknik Sekayu, Sunanto menjelaskan, mogoknya dosen dan pegawai Politeknik Sekayu dipicu surat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muba nomor 420/3389/Sekr/Dikbud/2022 tanggal 27 Juni 2022, perihal Penghentian Penganggaran Operasional Politeknik Sekayu.

Sunanto, menjelaskan, aksi mogok kerja yang dilakukan itu dikarenakan para karyawan dan staf serta dosen tidak bisa lagi menerima gaji.

“Hal itu dikarenakan munculnya surat pemberitahuan dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Muba tidak lagi menganggarkan untuk pembiayaan Politeknik Sekayu,” ujar Sunanto

Artinya, jika hal demikian disampaikan oleh Diknasbud kepada civitas akademik Poltek Sekayu, tentu saja menimbulkan pertanyaan bagaimana nasib karyawan dan para dosen.

“Paling utama ialah persoalan gaji, kepada para dosen dan karyawan serta staf Poltek Sekayu,” ungkapnya.

Selain itu pula, kata dia, tentu saja hal-hal lain akan muncul terutama seluruh aktifitas akademik menjadi terhambat disebabkan gaji dihentikan.

“Maka dari itu saat ini yang bisa kami lakukan mogok kerja dan akan mencari pekerjaan lain, yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” imbuhnya.

Mogok kerja dilakukan tentu saja akan berpengaruh terhadap civitas akademik, terutama para adek adek mahasiswa menjadi terhambat.

“Untuk itu, kami berharap adanya mediasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) beserta dewan untuk mencari solusinya hingga proses civitas akademik tidak terhambat,” ungkapnya.

Disinggung bagaimana dari pihak Yayasan Muba Sejahtera, Sunanto mengatakan sudah berusaha berkomunikasi dengan pihak yayasan, tapi jawabannya sama.

“Yayasan minta waktu hingga bulan September 2022 dan pada Oktober baru ada kejelasan. Hal ini tentu saja belum ada solusi. Kami pun akan mencari pekerjaan lain, agar pemenuhan kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi dengan baik,” terangnya.

Sementara itu, Seorang mahasiswa Semester 6 menyesalkan adanya situasi seperti ini, tentu saja membuat dirinya merasa bingung.

“Sebab semua menjadi terhambat, termasuk tanda tangan tugas akhir tidak bisa diselesaikan,” keluhnya.

Scroll to Top