Sumsel Merdeka

Rokok Masuk 10 Besar Penyumbang Inflasi Sumsel

Sumselmerdeka.com-Palembang, Dari data Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan (BPS Sumsel) saat ini Tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebagai 10 besar penyumbang inflasi.

Untuk di diketahui, Sebelumnya, pemerintah resmi menaikan tarif CHT sebesar 12 persen dan menempatkan rokok sebagai inflasi terbesar di Sumsel.

“Ya, Harga rokok yang naik andilnya cukup besar, baik pada komponen konsumsi hingga menyebabkan inflasi di Sumsel. Kenaikan harga rokok menyumbang inflasi 2 persen di Sumsel,” ujar Kepala BPS Sumsel, Zulkipli,Rabu (05/01/2022).

Saat ini, Berdasarkan daftar komoditi konsumsi penyumbang inflasi terbesar di Sumsel, kenaikan harga rokok berada di peringkat keempat setelah minyak goreng, daging, telur ayam, serta komoditi cabai rawit.

“Komoditas rokok masuk sebagai 10 besar komoditas penyumbang inflasi di Sumsel pada Desember 2021, dengan inflasi di Sumsel berada di angka 42 persen,” kata dia.

Menurut Zulkipli, andil yang cukup besar itu turut memengaruhi inflasi Sumsel ke depan, termasuk dalam penyumbang inflasi tergolong permanen.

“Kenaikan harga rokok akan mengakibatkan kenaikan inflasi tetap dibandingkan daging dan telur ayam, karena tidak ada pengalamannya harga rokok turun. Berbeda dengan yang lain, kemungkinan harga bisa turun di kondisi tertentu,” timpalnya.

Atas dasar kenaikan atau pengaruh yang permanen tersebut, Zulkipli menyarankan gerakan berhenti merokok. Apalagi kenaikan harga rokok bersifat konsisten dan permanen.

“Jika harga naik, seterusnya pasti naik, upayanya (menekan inflasi) bisa dengan berhenti merokok, ya, tidak merokok lagi,” kata dia.(Ibl)

Scroll to Top