Sumsel Merdeka

Satu Lagi korban Dosen Unsri RG Melapor Kepolda Sumsel

Sumselmerdeka.com-Palembang, Usai penetapan tersangka pada Reza Ghasarma, Jumat, (10/12/2021) Korbannya pun kembali berdatangan ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) untuk memberikan keterangan berupa kronologis pelecehan yang menimpa dirinya.

Pada Minggu (12/12/2021) kemarin, ada satu lagi korban Reza Ghasarma yang datang Kepolda Sumsel yang belum di ketahui indentitasnya. Namun dirinya mengaku pernah di lecehkan dengan dosen tersebut.

Melalui Kuasa Hukum korban, Sri Lestari Kadariah, saksi korban yang dihadirkan kemarin datang dengan membawa sejumlah bukti, yakni chat Reza kepada dirinya.

“Iya benar hari ini ada satu saksi korban kita yang datang guna memberikan keterangan sebagai saksi. Kedatangannya disertai dengan bukti chat sama seperti yang dialami oleh C, F dan D,” ujar Sri melalui pesan Whatsapp kepada awak media. Senin (13/12/2021).

Berdasarkan cerita yang dibagikan Sri, diketahui kronologi yang dialami korban kali ini tidak berbeda dengan yang lain, hanya dia berani melapor setelah mendengar kasus F dan C sudah mencuat di medsos.

“Sejak tau C dan F melaporkan kasus ini. Korban menemui F dan bercerita kalau dirinya juga mengalami hal yang sama. Namun, baru hari ini ia berani untuk melapor atau memberikan keterangan di Penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel,” jelas dia lagi.

Sejak awal Agustus hingga September, dia (korban) hanya bisa memendam kelakuan dosen yang diketahui juga merangkap sebagai Kepala Prodi (Kaprodi) S1 Manajemen itu.

“Sejak awal Agustus sampai September dia sudah digoda-goda dengan pelaku,” papar Sri.

Sementara itu, korban yang baru melaporkan tersebut merupakan mahasiswi yang pernah mengambil mata kuliah dari Reza Ghasarma. Namun, korban selalu ditawari untuk menjadikan Reza sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.

“Pelaku berulang-ulang menawarkan ‘nanti kalau bimbingan bersama saya aja ya’ kata-kata itu diulangi terus,” kata Sri.

Sedangkan untuk modus dari pelaku, Sri menuturkan sama seperti yang dilakukan ke korban sebelumnya. Dimana, korban terbaru ini sempat dimintai Reza untuk mengunduh aplikasi Telegram guna menjalankan aksi tak senonoh itu. Dengan maksud, pesan yang dikirim oleh oknum dosen itu, hanya dapat dilihat beberapa detik dengan menggunakan pengaturan di aplikasi itu.

“Modusnya sama lewat chat, terus meminta korban menginstal aplikasi Telegram. Nah di Telegram, pelaku mengatur pesannya itu, dengan setingan beberapa detik kemudian hilang,” jelasnya.(Iqbal)

Scroll to Top